Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Dalam kesempatan tersebut, Dian menyampaikan kondisi koperasi di Kuningan yang saat ini berjumlah 801 unit, dengan 537 di antaranya masih aktif. Selain itu, dari total 730 koperasi sektor riil, sebanyak 489 masih beroperasi.
“Kami menyadari pentingnya penguatan koperasi untuk mendorong perekonomian daerah. Oleh karena itu, kami mengajukan Proposal Sinergitas Program Kegiatan Perkoperasian 2025 guna mendukung pertumbuhan koperasi di Kuningan,” ujar Dian.
Dian menjelaskan, program sinergitas ini bertujuan untuk mentransformasi koperasi agar lebih modern dan berdaya saing, serta memperkuat peran koperasi dalam pembangunan desa. Beberapa langkah konkret yang dirancang mencakup penerbitan izin usaha simpan pinjam, pemeriksaan dan pengawasan koperasi, penilaian kesehatan koperasi, serta pelatihan digitalisasi dan kewirausahaan bagi anggota koperasi.
Selain itu, program ini juga menitikberatkan pada pemberdayaan koperasi pertanian, penyediaan bahan pokok, serta distribusi beras dan pupuk untuk mendukung ketahanan pangan.
Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap pengembangan koperasi di Kuningan.
“Sinergi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi koperasi di daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kadiskopdagperin Kuningan, Trisman Supriatna, menilai pertemuan ini sebagai langkah awal yang strategis bagi Bupati terpilih dalam memperkuat sektor koperasi sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
“Kami optimis program ini akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kuningan,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya persiapan Bupati Kuningan terpilih sebelum resmi dilantik pada 20 Februari 2025. (Apip/ BK)