Redaksi
Sabtu, 2/08/2025 03:39:00 PM WIB
HeadlineMuslim

Kajian Jumat Siang Di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Ustad Dadan LC: QS. Al-Kahfi 90; hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya matahari bersinar di atas suatu kaum yang tidak kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari cahaya matahari itu.

“Maksudnya, mereka tinggal di Kutub Selatan, yaitu orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil,” katanya.

Antara lain; 1. Nikmatnya memiliki rumah, tempat bernaung, berteduh, di rumah kita bisa mendidik dan bersenang-senang dengan keluarga. Diantara kebahagiaan seseorang (manusia) itu memiliki rumah. Bagaimana kita bersyukur pada Allah karena kita memiliki naungan. 2. Pentingnya membangun sebuah masyarakat yang memiliki peradaban. Peradaban tertinggal akan mudah mengendalikannya. Pertama dibangun: pola pikir. Jika pola pikir terbangun maka akan terbangun peradaban, peradaban jika terbangun berarti masyarakat bergerak. Jika bergerak maka peradaban akan maju.

QS. Al-Imron 164: Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang rasul (Muhammad Saw) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat nya menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka kitab Al-Qur’an dan hikmah (sunah) meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Rajinlah membaca, maka akan terbentuk pola pikir yang baik dengan tadabur ayat-ayat yang ada di alam semesta ini. Maka akan muncul daya kritis yang tinggi, itu merupakan ciri maidset yang tinggi. Kewajiban literasi sungguh sudah diajarkan dari dulu, “Iqro”.

Kesimpulan dari cara membangun peradaban: Membangun pola pikir, Literasi dan Tadabur ayat-ayat. 3. Sehebat orang kuat pasti butuh orang yang lemah. 4. embangun tolong menolong antar sesama. 5. Sebagai manusia jangan pernah berhenti berfikir, (harus berfikir jauh). Buat kreativitas yang bermanfaat, (minimal untuk keluarga dan lingkungan). “Jangan cuma bisa mengkritik tapi harus punya solusi. Bangunlah kritik konstruktif (membangun), namun jangan buat kritik deskriptif (merusak). Kita didik anak-anak kita, jangan hanya memberi tapi harus ada epot. Ayat 91: Demikianlah, dan sesungguhnya kami mengetahui segala sesuatu yang ada padanya (Zulkarnaen), ujarnya.

Pelajaran yg diambil: 1. Jangan pernah merasa baik ketika telah berbuat baik. Jangan pernah menisbatkan karena diri sendiri, nisbahkan semuanya karna Allah SWT karena sesungguhnya semua nikmat itu dari Allah (rahmat Allah). Nikmat itu bukan hanya pemberian, kita dihindarkan dari mala petaka juga merupakan nikmat.

2.Janji Tuhan itu benar, jika Allah sudah berkehendak tidak ada yg bisa menghalangi. “Kunfayakun”. Dari setiap 1000 orang keturunan Adam 999 orang masuk neraka dan hanya 1 masuk surga. Sabda Nabi Oada Ya’juj dan Ma’juj 999, sedangkan pada kalian 1. Kalian di kalangan manusia bagaikan 1 rambut hitam di sisi sapi jantan yg putih. Atau 1 rambut putih disisi sapi jantan hitam. Aku sungguh berharap bahwa kalian termasuk seperempat penduduk Jannah. Kemudian kami para sahabat bertakbir. Nabi menyatakan 1/3 penduduk Janah. Dikisahkan 1 mati, lahir 100 orang dari Ya’juj dan Ma’juj. (H.R al-Bukhori dari Abu Said al Khudry).

“Semoga kita bisa mengimplementasikan dalam hidup ini dan termasuk golongan yang termasuk surganya Allah Swt,” pungkas Ustadz Dadan Lc. (HEM/Nel’S/BK)