Redaksi
Selasa, 2/11/2025 10:40:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Kepala SMAN 1 Luragung, H Suleha, Berpendapat Upaya Mewujudkan Sekolah Yang Damai Dan Menyenangkan

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Perubahan adalah suatu keniscayaan justru yang dipersoalkan, ketika kurikulum silih berganti, tapi paradigma gurunya tidak berubah. Lalu apa yang harus dilakukan guru? Sadari bahwa kemungkinan ada kesalahan dalam pembelajaran yang kita lakukan.

“Selanjutnya bersama siswa mengevaluasi, sekaligus mencari solusi apa yang harus dilakukan siswa dan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Hal ini harus dilakukan bersama antara guru dan siswa, karena pada hakekatnya kegiatan pembelajaran adalah kegiatan bersama antara siswa dan guru. Jika perlu guru bersama siswa membuat kontrak belajar untuk menyepakati metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas dan sistem penilaiannya, sehingga pembelajaran akan terasa enjoy dan tidak membebani siswa,” ungkap Kepala SMA Negeri 1 Luragung Kabupaten Kuningan, H Suleha, Senin (10/2/2025).

Dijelaskannya, kegiatan refleksi pembelajaran menjadi sesuatu yang harus terbiasa dilakukan oleh guru bersama siswa, sehingga evaluasi dan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara berkesinambungan. Selain itu untuk dapat mewujudkan hal tersebut, diperlukan lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman, rindang, indah dan damai. Hubungan yang harmonis antara seluruh warga sekolah mutlak diperlukan.

“Menurut hemat kami, yang paling tahu dan merasakan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas ada dua komponen. Yakni; kepala sekolah sebagai supervisor penilai kinerja guru dan siswa sebagai user atas jasa guru dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai top manajerial, diharapkan mampu mengoftimalkan semua sumber daya sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, damai dan kondusif sehingga siswa betah berlama-lama di sekolah,” ujar H Suleha.

Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk lebih memahami suatu bidang ilmu sebelum mereka mengajarkan pada peserta didiknya. Guru tidak hanya menggantungkan diri pada buku bahan ajarnya, lebih dari itu dituntut kreativitasnya agar hasil belajar siswa bisa diterapkan di dunia nyata, dengan demikian pembelajaran akan terasa lebih bermakna dan menyenangkan. Sejatinya guru harus menjadi jembatan untuk menghantarkan peserta didik melalui teori yang diberikan dalam pembelajaran dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

“Guru seharusnya dapat membimbing dan menuntun murid-muridnya mengenali hidup serta potensi yang dimilikinya, untuk bekal mengarungi kehidupan yang sesungguhnya melalui kegiatan pembelajaran yang menggairahkan,” papar H Suleha. (HEM/BK).