Advertisment
KUNINGAN, (BK).-
Kegiatan Lesson Study ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara SLBN Taruna Mandiri dengan Kyoto Prefectural University of Medicine. Lesson Study ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru, terutama dalam mendidik peserta didik berkebutuhan khusus.
Kepala SLBN Taruna Mandiri, Kokoy Kurnaeti, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini telah dilakukan untuk ketiga kalinya dan terus dikembangkan agar lebih optimal.
"Kami berharap program ini dapat meningkatkan keterampilan guru SLB, sehingga metode pembelajaran yang diterapkan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa," ujarnya. pada Senin (03/02/2025)
Lesson Study ini digelar di SLBN Taruna Mandiri, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini melibatkan para guru dan tenaga kependidikan dari berbagai SLB di wilayah Kabupaten Kuningan.
Acara ini dihadiri oleh Pengawas SLB Kabupaten Kuningan, Kemis, S.Pd., M.M.Pd., Ketua Komite Sekolah, Drs. Sunardjo, M.Pd., serta perwakilan SLB se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kemis, S.Pd., M.M.Pd., yang menekankan pentingnya Lesson Study dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap para guru semakin profesional dalam mengajar dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus," ujar Kemis dalam sambutannya.
Lesson Study ini diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SLBN Taruna Mandiri, serta perwakilan guru SLB dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kuningan. Pada hari pertama, peserta mengikuti serangkaian agenda, di antaranya pembukaan, pemaparan materi oleh Prof. Masataka Kizuka, observasi kelas, serta diskusi refleksi hasil pembelajaran.
Salah satu peserta, Dewi, S.Pd., yang merupakan guru di SLB Kuningan, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Lesson Study ini digelar di SLBN Taruna Mandiri, Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini melibatkan para guru dan tenaga kependidikan dari berbagai SLB di wilayah Kabupaten Kuningan.
Acara ini dihadiri oleh Pengawas SLB Kabupaten Kuningan, Kemis, S.Pd., M.M.Pd., Ketua Komite Sekolah, Drs. Sunardjo, M.Pd., serta perwakilan SLB se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kemis, S.Pd., M.M.Pd., yang menekankan pentingnya Lesson Study dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap para guru semakin profesional dalam mengajar dan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus," ujar Kemis dalam sambutannya.
Lesson Study ini diikuti oleh seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SLBN Taruna Mandiri, serta perwakilan guru SLB dari berbagai kecamatan di Kabupaten Kuningan. Pada hari pertama, peserta mengikuti serangkaian agenda, di antaranya pembukaan, pemaparan materi oleh Prof. Masataka Kizuka, observasi kelas, serta diskusi refleksi hasil pembelajaran.
Salah satu peserta, Dewi, S.Pd., yang merupakan guru di SLB Kuningan, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
"Metode Lesson Study ini sangat membantu kami dalam memahami bagaimana mengajar dengan lebih efektif. Kami bisa langsung melihat praktik pembelajaran di kelas dan mendiskusikannya dengan para ahli," tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan metode pembelajaran di SLB semakin berkembang dan berdampak langsung pada kualitas lulusan peserta didik berkebutuhan khusus di Kabupaten Kuningan. (Apip/ BK)
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan metode pembelajaran di SLB semakin berkembang dan berdampak langsung pada kualitas lulusan peserta didik berkebutuhan khusus di Kabupaten Kuningan. (Apip/ BK)