Advertisment
Beredarnya informasi mengenai kondisi Pasar Tradisional Ciawigebang yang dinilai mengganggu arus lalu lintas, mendorong Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., untuk turun langsung meninjau pasar tersebut pada Sabtu (23/3/2025).
Dalam kunjungannya, Bupati Dian didampingi sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala DPMPTSP, Kasat Pol PP, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Diskopdagperin, Camat Ciawigebang, serta perangkat desa setempat.
Saat berada di lokasi, Bupati Dian mengungkapkan bahwa pasar ini telah menjadi bagian dari aktivitas ekonomi warga selama lebih dari 40 tahun.
Dalam kunjungannya, Bupati Dian didampingi sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala DPMPTSP, Kasat Pol PP, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Diskopdagperin, Camat Ciawigebang, serta perangkat desa setempat.
Saat berada di lokasi, Bupati Dian mengungkapkan bahwa pasar ini telah menjadi bagian dari aktivitas ekonomi warga selama lebih dari 40 tahun.
“Dulu tempat ini memang sudah menjadi area jualan, tetapi kondisinya kurang tertata. Sekarang, pemerintah desa dengan dukungan sponsor tengah melakukan perbaikan agar lebih nyaman bagi pedagang. Adapun lokasi pasar ini berada di jalan desa,” katanya.
Terkait perizinan, Bupati Dian menyarankan agar prosesnya segera ditempuh, sekaligus mengusulkan penetapan pasar ini sebagai pasar desa melalui peraturan desa (Perdes).
Usai meninjau langsung, Bupati menilai akses jalan menuju pasar cukup memadai.
Terkait perizinan, Bupati Dian menyarankan agar prosesnya segera ditempuh, sekaligus mengusulkan penetapan pasar ini sebagai pasar desa melalui peraturan desa (Perdes).
Usai meninjau langsung, Bupati menilai akses jalan menuju pasar cukup memadai.
“Ada jalur langsung ke sebelah barat dan akses ke arah lain. Dari hasil diskusi dengan masyarakat, mereka tidak keberatan karena pasar ini justru mendukung perekonomian warga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ciawigebang, Yayat, menjelaskan bahwa penataan pasar dilakukan dengan membangun 45 los demi kenyamanan pedagang dan pengunjung. Selain itu, kanopi juga telah dipasang agar mereka tidak kepanasan atau kehujanan.
“Pembangunan dan pengelolaan Pasar Jalan Pasirian ini telah melalui Musyawarah Desa yang digelar pada Rabu, 12 Januari 2025, di Bale Desa. Saat itu dihadiri berbagai unsur, di antaranya Kepala Desa dan perangkatnya, Ketua BPD beserta anggota, Ketua RT Dusun Wage, Ketua LPM, serta tokoh masyarakat dan agama,” paparnya.
Salah satu pedagang, Nunung (50), mengaku telah berjualan sayur-sayuran di pasar ini sejak kecil, membantu orang tuanya sejak kelas 4 SD.
Sementara itu, Kepala Desa Ciawigebang, Yayat, menjelaskan bahwa penataan pasar dilakukan dengan membangun 45 los demi kenyamanan pedagang dan pengunjung. Selain itu, kanopi juga telah dipasang agar mereka tidak kepanasan atau kehujanan.
“Pembangunan dan pengelolaan Pasar Jalan Pasirian ini telah melalui Musyawarah Desa yang digelar pada Rabu, 12 Januari 2025, di Bale Desa. Saat itu dihadiri berbagai unsur, di antaranya Kepala Desa dan perangkatnya, Ketua BPD beserta anggota, Ketua RT Dusun Wage, Ketua LPM, serta tokoh masyarakat dan agama,” paparnya.
Salah satu pedagang, Nunung (50), mengaku telah berjualan sayur-sayuran di pasar ini sejak kecil, membantu orang tuanya sejak kelas 4 SD.
“Alhamdulillah sekarang lebih tertata, saluran drainase juga lancar. Harapannya, ini bisa menarik lebih banyak pembeli,” tuturnya.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah, diharapkan pasar ini semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi warga sekitar.(Apip/BK)
Dengan adanya perhatian dari pemerintah, diharapkan pasar ini semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi warga sekitar.(Apip/BK)