Redaksi
Jumat, 3/14/2025 08:54:00 AM WIB
HeadlinePendidikan

Pelaksanaan PSAJ Di SMA Negeri 3 Kuningan Dalam Keadaan Lancar, Aman Dan Tertib

Advertisment

KUNINGAN, (BK).-


Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan 1446 H, sejumlah siswa SMA Negeri 3 Kuningan yang mengikuti kegiatan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) tahun pelajaran 2024-2025 dalam keadaan lancar, aman dan tertib berakhir, Jumat (14/3/2025).

Kegiatan yang memakan waktu selama lima hari itu, tampak lebih kondusif. Peserta PSAJ melaksanakan tugasnya dengan baik dibawah bimbingan para guru pembimbing maupun pengawas atas arahan Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, H Moch Chaeri MPd.I.

Menurut keterangan, peserta PSAJ ini sebanyak 354 siswa, terdiri dari 211 siswa jurusan IPA dan 143 siswa jurusan IPS (Laki-laki 146 dan Perempuan sebanyak 208 orang. Dalam pelaksanaan PSAJ tersebut, seluruh peserta menggunakan sistem berbasis komputer (Computer Based Test/CBT), yang memungkinkan proses evaluasi berjalan lebih efektif, efisien, dan objektif. Sedangkan ujian dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga 12.00, dengan sesi yang telah diatur agar setiap peserta dapat mengerjakan soal dengan nyaman.




Kepala SMA Negeri 3 Kuningan, H Mcoh Chaeri MPd.l mengemukakan siswa peserta PSAJ dalam mengerjakan soal ujian dengan menggunakan smartphone masing-masing. Alat tersebut telah dikonfigurasi untuk mengakses sistem CBT yang disediakan oleh sekolah. Untuk mendukung kelancaran ujian, pihak sekolah menyediakan jaringan Wi-Fi yang stabil dan merata di setiap ruang kelas guna memastikan akses ujian dapat berjalan tanpa hambatan.

“Alhamdulillah, para siswa dalam melaksanakan tugasnya merasa tenang dan nyaman, mudah-mudahan akan menghasilkan nilai yang lebih baik sebab dukungan sarana yang lengkap dapat memudahkan mereka (para siswa) dalam mengerjakan soal,” ungkap H Moch Chaeri.


Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMA Negeri 3 Kuningan, Nining, menjelaskan, pelaksanaan ujian tersebut terbagi dalam 20 ruang kelas, setiap ruangan diawasi oleh pengawas ujian yang bertugas menjaga ketertiban dan memastikan peserta mematuhi peraturan yang berlaku. Selain itu, tim teknis sekolah juga disiagakan untuk mengantisipasi kendala seperti gangguan koneksi jaringan atau permasalahan pada perangkat siswa, sehingga ujian dapat berjalan tanpa hambatan yang berarti.

“Selama pelaksanaan ujian, para siswa menunjukkan sikap disiplin dan fokus dalam mengerjakan soal. Dengan sistem CBT berbasis smartphone ini, proses ujian menjadi lebih fleksibel, moderen, serta turut mendukung upaya digitalisasi pendidikan dan pengurangan penggunaan kertas. Keberhasilan pelaksanaan ujian ini diharapkan dapat memberikan hasil lebih objektif dan akurat, sehingga akan menjadi bekal pengetahuan bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pungkas Nining. (HEM/BK)